Sebagai komunitas peziarah, gereja terus menapaki jalan-jalan terjal
kehidupan seraya senantiasa menenun pengharapan di dalam Kristus.
Salah satu jalan terjal itu adalah pandemi Covid-19. Kurang lebih dua
tahun sejak Maret 2020, gereja-gereja di Indonesia bergulat dengan kenyataan ini. Sekalipun kenyataan pandemi itu menghantam pelbagai aspek kehidupan, pengharapan terus dinyatakan dan karena itu jugalah gereja tetap menjalani ziarah imannya.
Berhadapan dengan pandemi Covid-19, gereja merespons pandemi ini
dengan mendemonstrasikan cinta Kristus melalui penginjilan, praksis berbela
rasa, pemberdayaan, advokasi, dan sebagainya.1 Sebagai respons terhadap
pandemi ini, Asosiasi Teolog Indonesia (ATI) mengadakan Annual Meeting
ke-7 pada bulan Februari 2021 dengan tema “’Janganlah Takut sebab Aku
menyertai Engkau’: Respons Teologis Gereja terhadap Pandemi Covid-19”.
Tujuh orang dari denominasi gereja dan wilayah yang berbeda serta satu
sarjana muslim di Indonesia diundang untuk menjadi narasumber di Annual
Meeting ini. Mereka merefleksikan pengalaman yang berkelindan dengan pergulatan komunitas mereka masing-masing ketika berhadapan dengan
pandemi Covid-19.