Asosiasi Teolog Indonesia (ATI) didirikan tahun 2010 dengan tujuan awal menciptakan ruang bagi percakapan antar teolog Protestan di Indonesia, terutama bagi teolog-teolog yang berusia relatif muda. Dalam perjalanan selanjutnya, ATI tidak hanya menjadi ruang bagi kelompok Protestan saja tetapi bagi rekan-rekan yang berasal dari tradisi-tradisi Kristen yang berbeda. Hal ini tentunya merupakan perkembangan yang menggembirakan karena salah satu ciri khas dari kekristenan di Indonesia adalah fragmentasi yang begitu jamak dan terjadi secara kontinu, sedangkan upaya-upaya persatuan gereja seringkali terbatas pada gerakan elit yang kurang mendarat di kalangan akar rumput.
ATI memilih untuk melakukan pendekatan personal kepada para teolog dan menyediakan ruang bagi mereka untuk berinteraksi satu sama lain melalui karya-karya dan pertemuan-pertemuan akademik yang diharapkan dapat mengubah perspektif pribadi mereka di lokus masing-masing sesuai pergumulan yang mereka hadapi. Selain publikasi yang berkelanjutan sebagai upaya menggerakkan diskursus teologi di Indonesia, Annual Meeting (AM) ATI yang dilakukan pertama kali pada tahun 2014 di Yogyakarta dirancang sebagai pertemuan tahunan para teolog Indonesia untuk membicarakan sebuah tema khusus.